Jumat, 30 Maret 2018, pukul 13.00 WITA
Sebagai wujud kepedulian pada seni budaya Bali, berikut pelestarian dan upaya pengembangannya, Tribun Bali didukung oleh Bentara Budaya Bali menyelenggarakan “Barong Festival” yang mengagendakan kompetisi Bapang Barong (tarian Barong) dan Mekendang Tunggal, terbuka se-Bali, khususnya untuk seniman-seniman muda.
Adapun materi Barong yang dilombakan adalah terkait Topeng, Condong, Intip Jangkrik, dan Omang, diikuti seniman-seniman muda berusia antara 17 hingga 30 tahun. Selain menyediakan piala dan piagam bagi pemenang, tersedia pula hadiah total senilai puluhan juta rupiah.
Tari Barong memiliki sejarah yang panjang, mencerminkan transformasi sosial kultural masyarakat Bali. Sebagai sosok mitologis, kehadiran Barong selalu disertai penampilan Rangda, cerminan nilai-nilai Rwa Bhineda, yakni pertarungan antara kebaikan dan kejahatan yang berlangsung terus menerus sebagai gambaran akan upaya meraih keharmonian.
Diyakini, bahwa seni Tari Barong terkait perkembangan masyarakat Austronesia, namun dalam perkembangannya juga dihubungkan dengan seni Barongsai masyarakat Tiongkok berikut perbedaan-perbedaan mendasar keduanya, termasuk jalinan cerita yang menjadi acuan pertunjukan tari yang sohor dan diminati banyak kalangan berbagai negara.
Serangkaian dengan festival ini, pada hari sebelumnya, tepatnya tanggal 25 Maret 2018, Bentara Budaya Bali secara khusus menyelenggarakan Bali Tempo Doeloe #20 yang merujuk tajuk “Barong, Mitologi Kini dan Nanti”. Dialog ini mengulas perihal Sosok Barong mitologis tertaut transformasi sosial kultural masyarakat, juga hal-hal esensial Kini dan Nanti bersama narasumber terpilih.